here is the story...
Yep, dalam perjalanan pulang gue naik motor bersama dinginnya udara subuh itu, tiba-tiba seorang lelaki separuh baya, sebut saja namanya Awan, kulitnya coklat langsat (jangan kepleset bacanya), kurus kering, rambut sedikit, sembari merokok neriakin gue dari kerumuman orang yang lagi asik nongkrong depan warnet, "Sombong.......amet!!!" Spontan, insting Valentino Rossi gue muncul dan gue ngerem dengan sangat baik, sambil menoleh perlahan namun pasti ke arah orang yang neriakin gue itu, dan benar, gue melihat pria kurus itu. Teman gue waktu SMA selama 2 tahun, pas SMA 3 dia mengilang dari sekolah entah karena alasan apa.
Dan, dia segera menyamperin motor gue untuk bertegur sapa bak orang yang sudah lama tidak berjumpa. Inilah perbincangan kami:
G : Hey bro!
A : Ah, sombong lo! Darimana lo? Kok tumben keliatan di sini?
G : Abis dari kostan temen gw bro. Lu tinggal di sini?
A : Uda lama kali gue di sini.
G : Oya, gue sering banget lewat sini loh. Apalagi makan pecel lele disana (Yep, the best poop-eater fish ever!) Gimana idup lo skrg bro? *sambil nyengir gue nanyanya
A : Idup apaan bro? *sambil mesem-mesem dia jawabnya.
G : hahahaha.
A : Bisa aja lo emank. Gimana kabar abang lo?
blablabla...dan akhirnya pembicaraan kita selesai karena gue ngantuk banget pengen tidur.
Sebelum gue menjelaskan perenungan apa yang gue maksudkan di pagi-pagi buta itu, gue mau sedikit menjelaskan pertemanan gue dengan pria kurus itu. Ya, kita memang gak pernah sekelas selama 2 tahun tapi kita satu sekolah dan satu angkatan, otomatis hampir tiap hari kita akan bertemu, betul? Ditambah, ada beberapa kelas di sekolah gue yang dipisah berdasarkan level kecerdasan: seperti matematika dan english. Kita beberapa kali ketemu di kelas remedial matematika. hahaha. Pertemanan kita hanya sejauh itu saja. Tidak kurang, tidak lebay juga.
Dan, pertanyaan yang gue bold-italic itulah yang menjadi inti utama perenungan gue! Gue adalah anak kedua dari tiga bersaudara, tapi gue gak punya "abang", gue hanya punya 1 kakak berhormon esterogen dan juga adik berhormon esterogen (baca: wanita). Tidak ada saudara berbatang dan berhormon testosteron (baca: laki-laki tangguh) lol Dan menurut gue, pertanyaan ini sangat gak pass banget ditujukan ke gue, dalam bahasa lainnya: Dia salah mengenali orang...dan tentunya ini disebabkan karena gue gak cukup spend banyak waktu sama dia selama 2 tahun kesempatan pertemanan kita.
Gue punya banyak temen SD, yang udah hampir 8 tahunan kita gak ketemu, tapi seringkali pas kita berpapasan di mall, seringkali kita "lihat-lihatan" dan seolah-olah hati ini terpaut serta berbicara "kayaknya itu si itu yang dulu sering itu sama gue deh waktu SD". Akirnya, kita bertegur sapa dan ternyata benar kita adalah temen SD yang telah 8 tahun berpisah. Kita gak salah mengenali orang karena selama SD banyak waktu yang gue habiskan bareng temen SD gue ini.

Seberapa banyak waktu yang kita habiskan bersama seseorang akan menentukan 2 hal penting dalam hubungan: "Sekedar kenal" atau "kenal benar". Temen SD gue "kenal benar" dengan Garry ini, sedangkan si Awan "sekedar kenal" Garry ini. Kalo cuma sekedar kenal bisa bahaya boyy....salah orang...salah informasi...bahkan salah memori...contohnya dulu gue gak pernah minjem celana dalem si Awan, karena si Awan mengira gue adalah Mr. XXXXX (yang menurut dia adalah gue) yang sering tukeran celana dalem sama dia, dan pas kita ketemu dia nanya "Kolor pikachu lu masih ada di gue ya...?" Can you imagine, if i meet him when there is my "gebetan" sedang berboncengan dengan gue?!! Kolor itu mengalihkan dunia ku, serta harapanku. Tragis.
Waktu. Seberapa kenal. Gak salah kenal.
Bagaimana dengan kita? Sudah cukup banyakkah waktu yang kita habiskan bersama Yesus? Jika belum, hati-hati kalian salah mengenal Dia karena kalian cuma "sekedar kenal" denganNya. Contohnya, kalian (sekedar) mengenal Yesus sebagai pribadi yang baik, setia, dan penuh belas kasihan kata Pak Pendeta...pokoknya BAIK BUANGETS DEH...dan suatu ketika, bisnis orang tua kalian mengalami kemunduran (Ops..), kalian akan mulai mempertanyakan "Apakah benar Yesus itu beneran baik, setia, dan penuh belas kasihan ya? Kok hidup gue sekarang begini...." Padahal...Alkitab sendiripun menuliskan: Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya (Ams 13:24). Ada kalanya, Allah seringkali mengizinkan kita dilanda problema kehidupan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik...:)
God's words is God Himself, wanna know Jesus? Read it...:)
Keep read on, Keep fulfilled by God's Grace!









Yeah, blog ini bukan blog baru yang gue buat. Gue pernah mencoba mengelola blog ini tahun 2009 lalu rasanya, tapi...GUAGAL! (GUe-gaGAL) Rasanya blog tersebut bukannya makin menarik buat dibaca orang, malah makin kehilangan arah: gak ada target jelas! Yep, target jelas itu penting buat gue. Contohnya: kalo misalkan blog raditya dika, so pasti kalian akan berharap adanya "refreshment", jokes renyah yang enak dibaca pas santai dan bisa buat kalian senyam-senyum karena keasikkan. Sedangkan blog gue...ngalor-ngidul. Target buat ketawa gak kesampean, target buat nangis gak kesampean, yang ada target "meng-close" blog gw yang banyak terjadi. HAHAHA. Dan, untuk itulah gue merasa perlu untuk merevisi blog ini sehingga menjadi "baru" :) Renewed blog, New Goal!