Rabu, 15 Agustus 2012

STOP menghakimi, STOP dihakimi!

"STOP MENGHAKIMI!"

Wohooooo..."perintah" seperti ini rasanya bukan sesuatu yang aneh lagi buat telinga anak-anak Tuhan ya! Yep, memang "stop menghakimi" udah seringkali diajarkan dan bahkan dihidupi oleh semuan anak-anak Tuhan ( ada amin....?!***)

Buktinya, gak jarang nih masa-masa kini kita nemuin temen kita bilang kayak gini waktu ngeliat ada sesuatu yang gak beres: "Aduh, bukannya gue ngehakimi ya, tapi kayaknya si cowok memang lagi ngedeketin si cewek yang udah punya pacar itu deh...(sambil lanjut ngegosip panjang lebar lanjutin pembicaraan sampe mulut berbusaaaa)" atau "Ah, gue sih udah tau kalau memang dia lagi deketin tuh cowok, tapi gue gak mau ngehakimi ah, pikir positif aja" (sambil tetep  cerita sinih sanah yang macem-macem) hahaha.

realitanya, memang perintah "stop menghakimi!" udah banyak kali kita denger, tapi buat jaga bibir kita (+otak kita biar sejalan) buat selalu lurus memang gak gampang ya! Ayo...jaga bibir kita, jangan gunakan kalimat "gue sih gak menghakimi..." hanya sebagai TAMENG dari alibi pikiran kita yang sesungguhnya udah sangat menghakimi lho. Inga..ingatt...*ting*...Allah melihat tembus pandang sampai ke dalam lubyuk hati kita yang terdyalam lhoooch! Temen kita mungkin bisa kita TAMENGin dengan kalimat manis (baca: "sok suci" atau "sok rohani") demikian, tapi Allah bisa baca hatimu + pikiranmu apakah kamu bener-bener TIDAK menghakimi atau manis bibir - tapi sangat menghakimi! Waspadalah...

Ops...lalu bagaimana dengan "STOP DIHAKIMI"?

Kalau perintah "STOP MENGHAKIMI" menjadikan kita sebagai tersangka..."STOP DIHAKIMI" buat kita sebagai "KORBAN"

Ya, sadar gak sadar, kepikiran gak kepikiran, mau gak mau, terima gak terima, manusia cenderung suka dijadikan korban dari penghakiman...buktinya?

1. MANUSIA CENDERUNG SUKA MENJADI KORBAN PENGHAKIMAN ORANG LAIN

Check your self..pernahkah ini terjadi dalam hidupmu?

Masa ujian telah tiba, saat ini Florence, seorang gadis lugu yang sangat pintar melangkahkan kakinya ke kampus tercinta. Florence terlihat matanya seperti panda, dihipotesa bahwa Florence mempelajari materi ujian hari ini hingga larut malam. Ya, dia memang sangat rajin. Florence siap mengikuti ujian! Saat ujian mulai, Florence dapat mengerjakannya dengan sangat mudah, tapi tidak dengan teman-temannya. Teman-temannya mengalami bencana besar! Mereka mulai berbisik kepada Florence: "Flo, bagi kita jawaban dong, dikit aja..." Florence dilema. Haruskan Florence memberikan jawaban padahal hal tersebut merupakan hal yang salah?  Florence merasa bahwa dirinya akan sangat merasa bersalah jikalau tidak memberikan jawaban pada teman-temannya yang pemalas! Florence suka menjadi korban penghakiman dari perasaan bersalahnya sendiri, harusnya mah Florence enjoy ajah mengerjakan semua soal yang ada! #Bukti 1 mengenai manusia suka dihakimi: Merasa salah padahal bener!

Hari ini adalah hari yang kutunggu-tunggu, reunian SMA XXX. Entah mengapa aku sangat tidak bersemangat sekali datang ke acara ini, bukan karena sakit, tapi karena aku merasa aku  tidak dapat bersanding dengan kekerenan teman-temanku di SMA XXX dahulu, ya sekolah ini terkenal sebagai sekolah elit. Aku yang dulu sudah berbeda, semua karena perusahaan ayahku mengalami kemunduran. Baju seadanya, handphone seadanya, apalagi kendaraan bagus. Semua membuat aku makin tidak bersemangat pergi kesana mengingat teman-temanku pasti memiliki segalanya yang lebih baik dariku! Orang kayak gini suka banget yang dihakimi oleh pemikirannya yang buruk - menganggap dirinya selalu lebih buruk dan busuk #Bukti 2 mengenai manusia yang suka dihakimi: Tidak percaya diri!

Aku terganggu sekali dengan perkataan teman baikku, dia berkata bahwa model rambutku yang ini tidak begitu cocok dengan wajahku yang chubby. Aku sudah menggunting rambutku di salon termahal di mall karawaci, dan dia sebagai sahabatku bukannya memujiku, justru menghina potongan rambut baruku. Aku beteeeee!!! Hidup orang kayak gini selalu dengerin kata-kata orang tanpa disaring! Suka banget yah dihakimi orang lain! #Bukti 3 mengenai manusia yang suka dihakimi: Peduli banget dengan penilaian/ perkataan orang lain!

Masih buanyak lagi tentunya bukti-bukti dimana manusia cenderung suka dijadikan korban penghakiman dari orang lain. Padahal tidak ada yang menghakimi mereka, tapi pemikiran-perasaan mereka secara pribadi TERINTIMIDASI oleh pemikiran-perasaan mereka sendiri! Bahaya lho..kalau gak segera sadar untuk stop dihakimi.

Lainnya,
2. MANUSIA CENDERUNG SUKA MENJADI KORBAN PENGHAKIMAN IBLIS

Nah, kalau yang begini-begini pasti lebih banyak lagi anak-anak Tuhan yang ngalamin ya: penghakiman iblis. Dan, manusia sangat sukaaa banget dihakimi oleh iblis. Yep, iblis si licik, paling pinter nih buat ngehakimin manusia dengan dosa-dosa masa lalu, ataupun kondisi-kondisi yang membuat manusia down abiss!

Seorang yang lagi ngelamar kerja, iblis intimidasi: "Ah, lo mah cuma lulusan SMP, liat tuh yang ngelamar kerja bareng lu, semua orang-orang pinter, keren-keren pakai dasi semua, mana lo bisa"
Orang tersebut jadi down...dan minder....dan.....gak pede!

Seorang yang lagi ngejar cewek, iblis intimidasi: "Ah, lo punya apa sih? Handphone butut, dompet mampet, kendaraan ngojek,, liat tuh si XXXX, dia bisa beliin tuh cewek kalung berlian mahal buat hadiah ulang tahun ceweknya"
Pria tersebut langsung....ciut!

Seorang laki-laki yang jatuh lagi di dosa perzinahan, "Ah, lo mah gak layak terima pengampunan Tuhan men, jatoh lagi...jatoh lagi...Tuhan juga males kali maafin lo..gak tau terima kasih gitu udah dimaafin tetep aja buat dosa lagi...malu2in loo!"
Laki-laki tersebut....galau!

Seorang yang papa mamanya cerai, "Ah, lo mah anak gak diharepin lo, bonyok lo aja gak mau ngurus lo, mereka pisah semua, lo anak gak punya masa depan!"
Orang tersebut....gak punya harapan lagi!

Banyak hal, yang iblis selalu lakuin dalam kehidupan anak-anak Tuhan buat mereka down abisss! Yep, iblis punya 1001 cara buat jatohin anak Tuhan biar gak bangkit, dan sayangnya...banyak bener anak Tuhan yang dengerin penghakiman iblis kayak gini dan bener-bener down!

Padahal, MANUSIA SAMA IBLIS SEMUANYA "PUNYA SALAH" (bahasa rohani: BERDOSA) sehingga GAK LAYAK MENGHAKIMI KITA! 

Iblis pada mulanya merupakan malaikat-malaikat yang diciptakan Allah untuk memuji-mujiNya di Sorga. Tetapi, suatu hari Lucifer, pemimpin divisi Pujian dan Penyembahan di Sorga, merasa bahwa enak ya jadi Allah yang dipuji-puji senantiasa, non-stop setiap waktu, dan beliau hendak menyamai Allah. Dan, Lucifer dibuang ke bumi, beliau membawa 2/3 malaikat-malaikat sorga ke bumi.

      Isa 14:12  "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur (dalam KJV: “Lucifer), putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Isa 14:13  Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Isa 14:14  Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Rev 12:4  Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. 

Bahkan Alkitab juga menyatakan dengan tegas bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang berdosa!

2Pe 2:4  Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

Nah, layakkah sesama pendosa menghakimi pendosa lainnya? Nyatanya, entah manusia ataupun iblis tidak memiliki kuasa sedikitpun untuk MENGHAKIMI sebab mereka juga berdosa dan layak DIHAKIMI oleh ALLAH SAJA yang tidak berdosa!

Sebagai contoh, anda adalah seorang kontestan Indonesia Idol 2100. Suatu ketika anda bertemu dengan seseorang dijalan dan dia langsung bilang kepada anda: "Mba, suara mba jelak, pitch controlnya gak bagus, vibranya gak kerasa, terlalu lebay improvisasinya, vocal mba waktu nyanyi lagu barat juga kurang pas, harusnya...blablabla..." Anda spontan kaget. Layakkah anda mempercayai ucapan seseorang tersebut yang anda tidak jelas karirnya dalam bermusik? Tentu tidak layak dipercayai! Beda halnya ketika anda dipanggung dan Agnes monica mengatakan penilaiannya terhadap anda, anda layak mempercayainya sebab Agmon telah teruji dalam karir bermusiknya! 

Sama halnya dengan iblis ataupun sesama manusia yang suka menghakimi kita, layakkah anda menerima penghakiman atas 'perbuatan dosa' anda dari mereka yang sama-sama berdosa? - mereka belum teruji dalam karir "bebas dari dosa"! Hanya Allah toh yang layak menghakimi kita semua - termasuk iblis.   

Jadi, jangan menghakimi sesamamu ya...dan jangan mau dihakimi oleh orang lain ataupun dihakimi oleh IBLIS...WAKE UP; pengampunan Allah masih sempurna bagi kita yang mengakui kesalahan kita (1Yoh. 1:19)!

stop dihakimi, stop menghakimi!

Keep reading, Keep fulfilled by God's Grace!

Rabu, 08 Februari 2012

Iman kayak apa yang kalian punya?


IMAN!

Yep, orang Kresten, Pendeta, anak pemuda gereja, dan manusia-manusia "suci" lol lainnya sering banget ngomongin "punya iman dong" atau bahasa kerennya "we live by faith not by sight for You...i'm living for you!"...tapi sesering itu juga gue semakin mengerti IMAN itu sebenernya kayak gimana..

hahaha. Tulisan ini gue dedicate untuk kalian yang seringkali menggunakan kata iman dalam kehidupan kalian...tapi seringkali menurut gue sangat gak "PASS." Contoh (tragis):

A : Aduh butuh duit banget nih buat pelayanan misi ke Papua
B : IMAN dong....pasti Tuhan juga kasih (dari mana? SURGA?)

A : Oh men! Ujian besok banyak banget bahannya...pake iman aja ah...mana mungkin sih Tuhan gak nolong gue
B : setuju banget...IMAN gitu loch... (Lu kira iman lo akan memunculkan jawaban di kertas ulangan lo)

A : (Pass ujian, perut mulai berontak pas liat soal...baca: MULES!) O ya, IMAN aja nih perut bakal sembuh
B : hidup IMAN! (IMANmu emanknya "obat mules")

Entah kalian setuju atau tidak dengan tulisan ini, gue hanya mau membagikan apa yang gue coba hidupi dan terus pelajari selama hidup ini (SOK!) hahaha.

Iman...Iman...Iman...gue bagi ini dalam 2 katagori: IMAN MISTIK APA IMAN REALISTIK, dan semua contoh diatas adalah bukti iman yang gue katogorikan sebagai iman MISTIK.

IMAN MISTIK selalu menganggap bahwa Tuhan selalu bekerja dengan cara-cara yang mistik-supranatural-magis, contoh: kasus 1, lu butuh duit buat pelayanan misi ke Papua (i love PAPUA!) dan yang lu lakukan hanyalah play safe with your faith: doa sampe berbusa dan berharap bahwa akan adanya duit turun dari SURGA ataupun ada malaikat yang diutus Tuhan untuk ngisi duit ATM lo dengan digit 0 yang berkelimpahan XX.000.000.000.000 (amen!)

Orang-orang bertipe iman seperti ini biasanya: HOBI BERDOA dibandingkan BERUSAHA mencapai iman tersebut dengan jalan-jalan nyata yang sebenernya telah TUHAN bukakan...

(Note: bukan berarti gue gak percaya Tuhan "MAMPU" bekerja dengan cara yang mistis loh ya...baca selanjutnya dong..)

IMAN REALISTIK selalu mengganggap Tuhan selalu bekerja dengan cara-cara yang realistik-masuk akal-logis, contoh: kasus 1, lu butuh duit buat pelayanan misi ke Papua dan yang lu lakukan adalah BERIMAN bahwa Tuhan akan kasih lo PEKERJAAN YANG NYATA sehingga duit misi lo dapet terkumpul! Lu gak ngarepin Tuhan bekerja dengan cara yang mistis doang, tapi lo bekerja-sama dengan jalan-jalan nyata yang telah Tuhan sediakan! Lo kerja, punya iman duit terkumpul, Tuhan nyatakan!

Orang-orang bertipe iman seperti ini biasanya: ORA ET LA BORA (berdoa+bekerja, bekerja+berdoa)

Lainnya,
Kasus 2
A : Oh men! Ujian besok banyak banget bahannya...pake iman aja ah...mana mungkin sih Tuhan gak nolong gue
(Mau dapat nilai bagus? BELAJAR (+ doa), tentunya dengan iman bahwa materi-materi yang bener-bener kamu kuasai keluar semua TEPAT di ujian, atau iman bahwa otakmu mampu mengafalnya...ini baru iman yang PASS!)

Kasus 3
A : (Pass ujian, perut mulai berontak pas liat soal...baca: MULES!) O ya, IMAN aja nih perut bakal sembuh
(Mau ujian sukses dalam kondisi ini? BERESIN DULU PERUT LO (+ doa)! Izin ke guru lu untuk ke toilet segera dan imani bahwa setelah "pemberesan tuntas di toilet" perut lo beres total, atau minta obat sakit perut di UKS dengan iman bahwa setelah lo minum obat, perut lo beres total!)

Nah...iman mana yang kalian punya? Iman mistik apa Iman realistik?

Tuhan memang mampu bekerja dengan cara yang mistis untuk memberikan apa yang iman kita harapkan, tapi jangan lupa...Tuhan juga seringkali mau ngajak kita kerja-sama untuk memberikan apa yang iman kita harapkan dengan jalan-jalannya yang sebenernya udah DIA siapkan!

Jangan cuma ngarep doang, tanpa mau usaha padahal Tuhan udah buka jalan...

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. -Yak. 2:26

IMAN + PERBUATAN (gak cuma doa doang loh...) = REALISASI IMAN!

Keep reading, Keep fulfilled by God's Grace!

Minggu, 29 Januari 2012

Kenal benar apa sekedar kenal, hayoo?

Tadi subuh gue abis nongkrong bareng anak-anak kampus di Binong, tempat ketoprak, dan gue dapat suatu perenungan menarik...gak ada hubungannya dengan bihun, bumbu kacang, ataupun lontong panjang. Tapi ini terjadi pas dalam perjalanan pulang gw ke rumah...

here is the story...

Yep, dalam perjalanan pulang gue naik motor bersama dinginnya udara subuh itu, tiba-tiba seorang lelaki separuh baya, sebut saja namanya Awan, kulitnya coklat langsat (jangan kepleset bacanya), kurus kering, rambut sedikit, sembari merokok neriakin gue dari kerumuman orang yang lagi asik nongkrong depan warnet, "Sombong.......amet!!!" Spontan, insting Valentino Rossi gue muncul dan gue ngerem dengan sangat baik, sambil menoleh perlahan namun pasti ke arah orang yang neriakin gue itu, dan benar, gue melihat pria kurus itu. Teman gue waktu SMA selama 2 tahun, pas SMA 3 dia mengilang dari sekolah entah karena alasan apa.

Dan, dia segera menyamperin motor gue untuk bertegur sapa bak orang yang sudah lama tidak berjumpa. Inilah perbincangan kami:
G : Hey bro!
A : Ah, sombong lo! Darimana lo? Kok tumben keliatan di sini?
G : Abis dari kostan temen gw bro. Lu tinggal di sini?
A : Uda lama kali gue di sini.
G : Oya, gue sering banget lewat sini loh. Apalagi makan pecel lele disana (Yep, the best poop-eater fish ever!) Gimana idup lo skrg bro? *sambil nyengir gue nanyanya
A : Idup apaan bro? *sambil mesem-mesem dia jawabnya.
G : hahahaha.
A : Bisa aja lo emank. Gimana kabar abang lo?
blablabla...dan akhirnya pembicaraan kita selesai karena gue ngantuk banget pengen tidur.

Sebelum gue menjelaskan perenungan apa yang gue maksudkan di pagi-pagi buta itu, gue mau sedikit menjelaskan pertemanan gue dengan pria kurus itu. Ya, kita memang gak pernah sekelas selama 2 tahun tapi kita satu sekolah dan satu angkatan, otomatis hampir tiap hari kita akan bertemu, betul? Ditambah, ada beberapa kelas di sekolah gue yang dipisah berdasarkan level kecerdasan: seperti matematika dan english. Kita beberapa kali ketemu di kelas remedial matematika. hahaha. Pertemanan kita hanya sejauh itu saja. Tidak kurang, tidak lebay juga.

Dan, pertanyaan yang gue bold-italic itulah yang menjadi inti utama perenungan gue! Gue adalah anak kedua dari tiga bersaudara, tapi gue gak punya "abang", gue hanya punya 1 kakak berhormon esterogen dan juga adik berhormon esterogen (baca: wanita). Tidak ada saudara berbatang dan berhormon testosteron (baca: laki-laki tangguh) lol Dan menurut gue, pertanyaan ini sangat gak pass banget ditujukan ke gue, dalam bahasa lainnya: Dia salah mengenali orang...dan tentunya ini disebabkan karena gue gak cukup spend banyak waktu sama dia selama 2 tahun kesempatan pertemanan kita.

Gue punya banyak temen SD, yang udah hampir 8 tahunan kita gak ketemu, tapi seringkali pas kita berpapasan di mall, seringkali kita "lihat-lihatan" dan seolah-olah hati ini terpaut serta berbicara "kayaknya itu si itu yang dulu sering itu sama gue deh waktu SD". Akirnya, kita bertegur sapa dan ternyata benar kita adalah temen SD yang telah 8 tahun berpisah. Kita gak salah mengenali orang karena selama SD banyak waktu yang gue habiskan bareng temen SD gue ini.

Seberapa banyak waktu yang kita habiskan bersama seseorang akan menentukan 2 hal penting dalam hubungan: "Sekedar kenal" atau "kenal benar". Temen SD gue "kenal benar" dengan Garry ini, sedangkan si Awan "sekedar kenal" Garry ini. Kalo cuma sekedar kenal bisa bahaya boyy....salah orang...salah informasi...bahkan salah memori...contohnya dulu gue gak pernah minjem celana dalem si Awan, karena si Awan mengira gue adalah Mr. XXXXX (yang menurut dia adalah gue) yang sering tukeran celana dalem sama dia, dan pas kita ketemu dia nanya "Kolor pikachu lu masih ada di gue ya...?" Can you imagine, if i meet him when there is my "gebetan" sedang berboncengan dengan gue?!! Kolor itu mengalihkan dunia ku, serta harapanku. Tragis.

Waktu. Seberapa kenal. Gak salah kenal.

Bagaimana dengan kita? Sudah cukup banyakkah waktu yang kita habiskan bersama Yesus? Jika belum, hati-hati kalian salah mengenal Dia karena kalian cuma "sekedar kenal" denganNya. Contohnya, kalian (sekedar) mengenal Yesus sebagai pribadi yang baik, setia, dan penuh belas kasihan kata Pak Pendeta...pokoknya BAIK BUANGETS DEH...dan suatu ketika, bisnis orang tua kalian mengalami kemunduran (Ops..), kalian akan mulai mempertanyakan "Apakah benar Yesus itu beneran baik, setia, dan penuh belas kasihan ya? Kok hidup gue sekarang begini...." Padahal...Alkitab sendiripun menuliskan: Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya (Ams 13:24). Ada kalanya, Allah seringkali mengizinkan kita dilanda problema kehidupan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik...:)

God's words is God Himself, wanna know Jesus? Read it...:)

Keep read on, Keep fulfilled by God's Grace!

Kamis, 26 Januari 2012

Bener-bener udah bersyukur?

O, man, it's 9.07 pm. Finally home cweet home setelah dari jem 8 pagi ngantor-kuliah-dan-pelayanan. Hari yang melelahkan nan dingin..Yep, gue baru aja melesat dari tempat pelayanan, bareng 2 adik kelas gue para wagasa (wanita gagah perkasa) yang memilih untuk terobos hujan dibandingkan nunggu di tempat kita makan seusai pelayanan bareng. Dingin-basah-dan-demek itulah gue saat tiba di rumah, namun entah kenapa gue merasa sangat "kurang jantan" waktu gue tanya adik-adik junior (sok senior lol) yang berjenis kelamin wanita itu:

G: Gimana? Kita kejebak ujan?
A: (Inget ya, dia w.a.n.i.t.a) Yah terobos aja...*dengan nada santai seolah-olah udah "biasa" main terobos-terobos. Mungkin sama santainya ketika Lionel Messi ditanya "bisa dribble bola mas?" atau Michael Jordan ditanya "bisa dribble bola mas?" ataupun para menteri tanah air kita ditanya "bisa dribble "duit rakyat" mas?" Jawaban mereka semua pasti santai, sebab udah biasa ngelakuin itu semua. hahaha
G: Oke ayo...*percaya gak percaya, di posisi ini kejantanan gue sangat diuji. Jika gue bilang: "Terobos, engga ah...tatut air..nanti bachah (basah)" yang ada, selama di kampus mereka gak akan pernah mau melirik gue lagi sebagai kakak kelas, dan juga, berita kalo gue "bekonde" pasti tersebar. Dan, gue harus dengan lapang dada dan penuh kejantanan menyetujui terobosan ini meski gue tau kalo gue pasti kedinginan-basah-dan-demek. Yes, gue lulus uji kejantanan! I'm pure man!

Hahaha. Kisah diatas hanya intermezo aja. Tapi, serius, meski hari ini cuapek sekali, gue dapet satu pelajaran berharga yang mau gue bagikan ke kalian cemua yang unyuk-unyuk. Nikmati lah ya..

Seusai pelayanan bareng 2 adik kelas gue itu, kita berencana untuk makan bareng. Dan, pergilah kita ke tempat makan yang gue promosikan, namun...dalam perjalanan, ban motor adik kelas gue itu kempes seketika! Otomatis kita harus mencari tempat tambal ban segera.

Tibalah kita di sebuah kios sangat sederhana sebuah tempat tambal ban. Bener-bener sederhana. Lokasinya tepat di pinggir jalan raya Imam Bonjol, Tangerang. Asep tebel kini udah jadi kerak pelengkap di lemari kaca toko itu. Yang mirisnya lagi, di dalem kios sederhana itu ada sebuah kasur yang bener-bener fit to the space dan inilah yang menjadi awal mula pembicaraan gue dengan pak tambal ban, sebut saja namanya Bunga, usia sekitar 37 tahunan.

G: Misi Pak, ini ban motornya kempes, tolong dilihat yah pak.
(dan Pak Bunga pun keluar dari tempat peristirahatannya; kasur fit to the space itu, dan gue intip ada orang lain selain dia yang lagi tiduran di kasur ajaib itu. Anak muda, cowok, gue duga itu anaknya. Tanpa ngomong apa-apa, dia segera mengerjakan apa yang harus dikerjakannya, benerin ban motor adik kelas gue itu. Sambil nunggu kerjaannya beres, Pak Bunga langsung nyundut rokoknya sambil duduk di sebuah kursi-berkerak-asap.)
G: (Yep, gue gak tahan untuk segera nanya dia banyak hal seputar kehidupan dia dan kios super-minimalisnya itu) Pak, ini kios buka 24 jam?
B: Iya...
G: Oh, Bapak tinggal di sini?
B: Iya..
G: Itu yang di dalem anak Bapak?
B: Bukan, itu anak kakak saya (*nah Pak Bunga udah mulai banyak mengeluarkan pembendaharaan kata-kata nih. Wohooo)
G: Oh, bantu-bantu Bapak? Gak sekolah Pak?
B: Iya, bantu di sini. Udah gak sekolah dia, katanya malas sekolah maunya kerja aja, padahal mamanya masih nyuruh dia sekolah sampe selesai SMA.
G: Oh, dulu sekolah di sekitar sini Pak? Sayang banget berenti di tengah jalan.
B: Bukan, dulu dia sekolah di Medan. Baru aja di sini 2 mingguan. Mamanya yang ngirim ke sini biar dia tau rasanya susah nyari duit.
G: Oh, baru banget di Tangerang, Bapak asal juga dari Medan?
B: Iya...
G: Kristen?
B: Iya...
(dan pembicaraan gue pun makin panjang sama bapak ini, dari dimana gerejanya, sampe ngomongin pabrik yang ada ibadahnya, dan lain-lain. Yep, Bapak Bunga malah akirnya lebih banyak cerita dibandingkan gue. Plus dia muji gue: (off record) "Badan kamu besar ya dibandingkan keponakan saya" You know guys, ini pertama kalinya gue dipuji badan besar!!! (Halelujah! Praise the Lord!!! HAHAHA) Pikiran gue: Jangan-jangan nih Bapak cuma muji-muji mau jatohin gue lagi. Yep, the fact is Tuhan ngasih gue badan minimalis nan ideal hahaha)

Back to topic! Satu hal yang menjadi pertanyaan besar (dan juga perenungan pribadi) dalam batin gue adalah: Sehubungan dengan keponakan si Bapak: dia Tuhan kasih kesempatan untuk sekolah tapi gak disyukuri bahkan dibuang begitu aja. Kalo misalkan dia berenti sekolah karena gak ada duit beda ceritanya, tapi menurut gue secara pribadi nih anak bener-bener gak bersyukur dengan apa yang Tuhan kasih (padahal, banyak banget anak-anak lain yang butuh sekolah dan pengen sekolah tapi "belum" berkesempatan). Iya kan?

Dan, parahnya, seringkali gue berprilaku sama kayak keponakan itu: gak mensyukuri apa yang Tuhan masih kasih buat gue! Yep, arti bersyukur gak sesempit yang sering terjadi saat ini loh: say thank you doang ke Tuhan buat semua yang masih Dia kasih, tanpa bener-bener nunjukin rasa bersyukur kita melalui tindakan. Contoh: Suatu ketika, seseorang ngasih gue hadiah; baju. Gue senyum selebar mungkin sama dia dan bilang terima kasih sejadi-jadinya. Otomatis, si pemberi baju tersebut pasti merasa gue berterima-kasih (bahasa alkitabnya: bersyukur) dengan apa yang dia kasih, meskipun sebenernya gue gak bener-bener bersyukur karena baju tersebut bukan gue banget. Di mulut gue bisa "bersyukur", tapi nyatanya, gue gak bener-bener bersyukur dengan pemberian baju tersebut; buktinya, gue gak pake-pake tuh baju sampe sekarang. Kalo bersyukur yang bener: gue pasti langsung pake tuh baju! iya kan? Tuhan mau kita bersyukur sama Dia gak cuma di mulut doang tapi dalam tindakan nyata! Yep, gue mungkin bisa "memanipulasi" keadaan dengan kemanisan bibir gue sehingga si pemberi baju tersebut ngerasa gue suka banget sama baju dari dia dan bersyukur karenanya, tapi...Tuhan gak bisa kita "manipulasikan" sama sekali. He knows everything to the max!

Bersyukur dalam tindakan.....yep, ini yang Tuhan inginkan! Setiap nafas kita adalah kesempatan yang Tuhan kasih...sudahkah kita bener-bener bersyukur dengan melakukan YANG TERBAIK yang bisa kita tunjukan sebagai ucapan syukur kita dalam tindakan?

Sekolah...kalo kita bisa dapetin rangking 1 di kelas, kenapa males-malesan dengan cuma dapet rangking 3? (gak bersyukur bener tuh...)
Kampus...kalo kita bisa dapetin IP 3,9, kenapa kita gak belajar lebih giat dibanding orang pada umumnya, dan saat ini kita cuma dapet 3,3? (gak bersyukur bener tuh...)
Orang tua...kalo kita bisa nunjukin kasih kita sama orang tua saat ini juga, entah bilang "i love you" dan "a holy kiss", kenapa kita gak pernah ngelakuinnya? Malu yah karena udah ABG? (gak bersyukur bener tuh...)
Terlalu banyak hal sebenernya lebih bisa kita syukurin dengan tindakan!


Pepatah dunia bilang: "Lakukanlah segala sesuatu seperti pada hari terakhir dalam kehidupanmu."

Alkitab juga bilang:
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. -Maz. 90:12

Yep, syukurilah setiap kesempatan yang "masih" Tuhan kasih dalam kehidupanmu dengan TINDAKAN semaksimal mungkin: do the best-est!

Keep read on, Keep fulfilled by God's Grace!

Rabu, 25 Januari 2012

Mau gak "dibodohi"? Jadi pinter...

Dibodohi, di"ceng"in, di"buju"ini, apalah bahasa kalian, adalah sesuatu yang sangat-sangat gak enak, tapi udah mendarah-daging dalam kehidupan kita, terutama anak-anak muda. Bahkan, di gereja pun terjadi! Sering banget tuh remaja-remaja di gereja gue saling cengin satu dengan yang lai nnya entah karena rambut salah satu anak mirip apalah, kupingnya kayak jamurlah, udelnya kayak bulu anjing lah (*ngarang), semua pokoknya dijadikan masalah yang mengarah kepada ajang "pembodohan" (bahasa mistisnya: "pembunuhan karakter") Intinya, dibodohi = gak enak deh! Tapi, ada juga mungkin orang-orang "yang suka dibodohi"...

Yep, kalo diusut-usut, menurut gue orang-orang yang dibodohin sebagian besar diperlakukan demikian karena mereka mereka memang "layak dibodohin" alias gak mau cari tau sesuatu biar pinter (inilah yang gue maksud: orang yang "suka dibodohi"). Contohnya: hari ini di kelas gue belajar tentang tokoh-tokoh filsafat zaman dulu, entah kenapa dosen gw kali ini banyak banget nanya (pura-pura gak tau kayaknya, meskipun sebenernya mau "mencobai" mahasiswanya), dan juga entah kenapa gue merasa bener-bener "dicobai" sama dia. GUE UDAH KULIAH 5 SEMESTER DAN GUE GAK NGERTI HARUS JAWAB APA buat pertanyaan-pertanyaan jebakan dia lol Setiap pertanyaan dia hanya gue balas dengan jawaban yang sama "senyuman kebodohan" hahaha. Dalem ati gue mikir banget: "Andai kemarin gue baca buku filsafat secara serius, gue pasti gak akan "dibodohi" sama dosen macam dia" Bener kan? Terbukti, ada orang yang memang "suka dibodohi" di dunia ini. Udah tau ada jalan biar pinter dan biar gak dibodohi: baca buku (dalam kasus gue) tapi tetep aja gak mau baca buku! Orang-orang seperti ini memang layak dibodohi, kan?!

Oya, Oma Hawa, nenek moyang kita, menurut gue juga mengalami hal yang sama tuh kayak gw: "suka dibodohi" (dan, inilah "kebodohan" yang menyebabkan dosa menguasai manusia). Here's the short story:

Awalnya, Allah kasih pesen yang sangat jelas buat Hawa (dan juga Adam):
1. Semua buah dari pohon manapun boleh dimakan dengan bebas (sampe puas)
2. Tetapi ada satu doang yang gak diperbolehkan: MAKAN buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kej. 2:16-17)

Sebenernya, rambu-rambu Allah di sini udah sangat jelas, kan? Tapi, tetap aja Oma Hawa kebablasan karena kurang "mau" memperhatikan dengan seksama. Yep, mungkin waktu Allah kasih pesen tersebut Oma Hawa lagi mikirin dalam hati "Dimanakah letak pohon duren di taman ini?" lol Duren is the most delisioso fruit, man! Jadinya....si Uler berhasil nge"bodohin" dia.

Yep, Uler gak punya siasat tertentu kok. Triknya cuma satu: menyerang "kebodohan" si oma Hawa. Pertanyaannya pun sederhana:

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (Kej. 3:1)

dan...si Oma Hawa mulai berpikir dalam hati, "Masa iya sih Allah tadi ngomong gitu..?" mulai galau-bingung gak jelas-dan mulai ngalor-ngidul kayak ABG lail jaman sekarang (*stop galau plis*) Lihat jawaban si Oma:

Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (Kej. 3:2-3)

Kapan Allah pernah kasih pesan "Kalau kamu raba buah itu, kamu akan mati..." Si Oma kebingungan karena bingung dengan apa yang sengaja dibingungkan oleh si Uler. Allah mana pernah sih kasih pesan yang berhubungan dengan "raba-meraba" lol hahaha.

Coba, kita andaikan bersama: andai saat itu si Oma Hawa bener-bener memperhatikan apa yang dipesenkan Allah dengan seksama, pasti si Oma Hawa "gak dibodohi" sama si Uler, yah kan? Sebenernya, ada jalan dimana Oma Hawa bisa jadi pinter dan gak dibodohi sama si Uler! Nah! Itu dia intinya: sebenernya ada jalan dimana kita bisa gak dibodohi, sederhana: cukup cari tau apa yang dapat membuat kita bodoh, dan belajarlah biar pinter!

Mau gak "dibodohi" karena gak bisa bahasa Inggris: yah belajarlah bahasa Inggris
Mau gak "dibodohi" karena gaptek: yah belajarlah teknologi zaman skrg
Mau gak "dibodohi" sama Iblis: yah belajarlah Firman Tuhan...*ini penting! Iblis menyerang dimana kita bisa "dibodohi", kalo kitanya sering merenungkan Firman Tuhan pasti ketika Iblis menanyakan hal-hal yang membingungkan, kita tau kebenarannya dan bahkan sebaliknya, kita yang akan "membodohi" si iblis!

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. -Maz. 1:1-3


Ayo, jadilah anak muda yang gak mudah "dibodohi" iblis!
Ayo, jadilah anak muda yang siap mempermalukan iblis!


Keep read on, Keep fulfilled by God's Grace!

Selasa, 24 Januari 2012

You're Blessed to....Bless Others!

What a wonderful day! Yep, belakangan ini sering banget nongkrong malem-malem bareng anak kampus di McD, Lippo Karawaci, sekedar cari angin dan ngobrol-ngobrol demi menghilangkan kejenuhan karena setumpuk aktivitas kuliah. Meski agak ngalor-ngidul juga pembicaraan kita biasanya, tapi enggak dengan hari ini. God used this unexpected time to remind me something, yep...

Di tengah suasana malam, 11 malam, bersama angin cepai-cepoi, ditemani sebungkus kentang goreng McD, tiba-tiba datang 2 anak kecil: lusuh, gak pake alas sepatu, dan seorang anak masih pakai celana merah seragam sekolah. Ceritanya, anak tersebut ngamen malem-malem dan biasanya gak pernah ada tuh tukang ngamen di tempat tersebut. Again, God can use unexpected time to "speak" something if He want to...Dan, sampailah anak tersebut ngamen di meja gue duduk.

Yep, awalnya gue juga lagi gak mau gubrisin tuh anak 2. Gue lagi pengen ngadem, santai, tanpa gangguan. Tapi entah gimana, "keengganan gue" (baca: "keegosian gue") seolah luntur ketika mulai ngeliat tuh anak 2 nyanyi di depan mata gue, dengan tepuk tangan fals mereka serta tampang melas mereka. Semakin gue ngeliat mereka, semakin miris hati ini. Seolah-olah dalam benak gue, mereka sedang natap gue serius dengan mata nanar mereka, nanya ke gue dengan penuh kemelasan: "Kamu serius gak mau peduliin aku...?" JDERRR!!! Gludug-gludug...Yep, gue sadar satu hal penting: kenyamanan hidup kadang bisa buat kita jadi gak mau peduli dengan hal-hal yang tidak nyaman! Kenyamanan hidup udah mulai membutain hidup gue! Hidup gue masih terbilang nyaman, tapi masih banyak orang-orang yang "gak senyaman" hidup gue, dan sudah sepantasnya kita yang berada di atas ulurin tangan kita buat memberkati mereka, toh? Sayangnya, kadang kita mungkin egois, gak mau tuh "kenyamanan" kita terganggu dengan do something buat mereka, benar apa betul? Gue bukti nyatanya. *ngaku dosa*

Miris...
(udah diberkati, "enggan" memberkati...)

Dan, gue inget sesuatu waktu nulis blog ini, gue pernah nemu dan nyimpen gambar-gambar insipiratif mengenai kemirisan tersebut:

Saat ini gue kuliah di sebuah kampus di kawasan Lippo Karawaci, pake AC, ada wifi, dan dari rumah gue jaraknya cuma sebatas ngesot: 5 menit udah sangat berkelimpahan. Sedangkan anak-anak di gambar ini...













































...buat ke sekolah ajah butuh perjuangan keras, bahkan tarohan nyawa, coy! Wohooooooooo....masakah gue masih mau menutup mata, tutup telinga, tutup lobang idung, tutup mulut?

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. -Mat. 25:45

"The world needs you!"
kalian mau sadar atau gak, peduli atau gak....ini harga mati. Mereka sedang nunggu kita untuk gerak lebih cepat, gesit dan licik (arti positif loh ya) lol Ayo gerak segera!

So, what can you do NOW?
Remember: We're Blessed to Bless others!

Keep read on, keep fulfilled by God's Grace!

Senin, 23 Januari 2012

Happy Chinese New Year: Belajar dari Pohon

Happy Chinese New Year bagi pembaca yang merayakan!

Yeah, hari ini adalah hari Chinese New Year, Senin, 23 Januari 2012, dan, merupakan hari paling ditunggu-tunggu oleh muda-mudi keturunan Tiong Hua di seluruh dunia. Memang sejak zaman dulu, CNY ini adala hari yang sangat luar biasa, bahkan lebih luar biasa SEMANGAT anak-anak muda pada hari ini dibandingkan Hari Pahlawan. Selain itu, CNY juga telah terbukti sebagai hari dimana kesembuhan ilahi PALING BANYAK terjadi. Gak percaya? Lihat aja, anak muda yang biasanya lemes-lemesan di ranjang untuk bangun pagi, karena hari ini adalah CNY pasti bangun lebih pagi dari biasanya (mujizat 1:mata dicelikan), yang biasanya malas mandi pagi karena dingin, kini semangat banget mandi (mujizat 2: tulang-tulang dikuatkan, dan kulit-kulit ditebalkan), bahkan yang paling hebatnya lagi, penyakit kronis terganas-naas sekalipun juga mampu disembuhkan! Lihat aja, pada malam hari, saat penghitungan angpao dimulai, KANKER pun lenyap dari peredaran! (Mujizat 3: KANtong-KERing sirna!) lol

Disamping semua itu, secara pribadi gue bersyukur banget sebagai salah satu anak keturunan yang merayakan CNY bahwa hari ini ADA dan bahkan disahkan sebagai hari Libur Nasional (tribute to Om Gusdur) oleh pemerintahan Indonesia. Mengapa gue bersyukur? Gue melihat bahwa di luar mujizat jayus diatas ada mujizat serius yang terjadi paling luar biasa di CNY ini: "hati yang memberi" terjadi besar-besaran! Bagi gue, pemberian angpao bukan sekedar tradisi atau formalitas, God can use it as His tool to train someone's heart to give, give, and give. Yep, hati yang memberi udah langka banget di zaman edan ini, tapi CNY jadi senjata ampuh Tuhan untuk "memaksa" seseorang memiliki hati yang "suka" memberi! Awesome!

Hidup mau ngapain kalo gak memberi (bahasa kerennya: memberkati orang lain?) Mau ngeruk kekayaan sampe penuh kavling kuburan kita? Gak mungkin kayak gitu juga kan...

"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah" (Fil. 1:22)

Hidupmu selama di dunia memang diberikan oleh Tuhan untuk "memberi" buah! Belajar dari pohon:
Tujuan pohon ditanem oleh sang penanam adalah agar pohon tersebut menghasilkan buah yang dapat dinikmati olehnya serta orang banyak lainnya. Pohon HARUS menghasilkan BUAH yang dapat dinikmati orang banyak! Kalo pohon kerjanya cuma "nimbun" mineral terus (baca: pohon rakus) yang ada pohon ini akan segera DITEBANG! Yaiyalah, pohon akan terus tumbuh, butuh perawatan ekstra,daun kebanyakan dan rontok di jalan-jalan, tapi gak ada hasil yang bisa dinikmati, kalo bahasa kasarnya: hidup segan, mati tak mau, yang ada: NYUSAHIN ORANG! Hidup manusia harus seperti pohon: ada kalanya MENERIMA, ada kalanya MEMBERI "BUAH"! Kalo cuma maunya "nimbun" terus...siap-siap ditebang ya! #You're created to be fruits bearer! So, everyone can glorify your God!

Bagaimana dengan kita? Masih mau "nimbun" terus? Ayo, sama-sama bawa "hati yang SUKA memberi" CNY ke kehidupan kita setiap waktu. "Angpao" setiap waktu, sukacita setiap waktu!

Keep read on, keep fulfilled by God's Grace!